Mari Bantu Mustahik untuk Berdaya
71 donatur
Rp 8.492.500
TerdanaiRp 338.007.500
Kekurangan- Campaign
- Perkembangan
- Rincian Dana
Kisah
Diagnosis
Para Donatur (0)
Fundraiser (0)
Ibu Kurniati merupakan ibu kepala keluarga yang memiliki 3 anak yang harus beliau diurus, yang mana anak pertama harus disekolahkan di Pesantren Pandeglang melalui jalur beasiswa yatim karena tidak ada biaya, anak kedua dan ketiga yang terlahir kembar identik, yang mana Dinda (ketiga) harus berpisah dengan saudarinya kepada neneknya karena kondisi ekonomi keluarga yang jauh dari cukup. Kabar baiknya Dinda kini menjadi anak yatim binaan LAZ RYDHA.
Alhamdulillah saat ini perekonomian ibu Kurniati sudah membaik, melalui bantuan modal, pendampingan dan tempat usaha menyeluruh dari LAZ RYDHA melalu program "Gerak Dhuafa", sehingga Ibu Kurniati bisa memulai berjualan dan menghidupi keluarga tercinta terkhusus anaknya Dinda tercinta.
Program Pemberdayaan Ekonomi LAZ RYDHAPeresmian simbolis peresmian program pemberdayaan Ibu Kurniati Senang rasanya ketika bisa melihat ibu Kurniati bisa tersenyum bahagia ketika mimpi memiliki usaha sendiri bisa tercapai, kini secercah harapan untuk kebutuhan ekonomi kelurga telah hadir.
Dahulu ibu Kurniati tidak tahu harus kerja apalagi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, bahkan sering berhutang untuk menyambung hidup dan menunggak bayar kontrakan, sedih rasanya jika teringat kondisi dahulu.
Program Pemberdayaan Ekonomi LAZ RYDHATempat usaha ibu Kurniati Alhamdulillah kasih sayang Allah yang luar biasa, ibu Kurniati sangat bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh para donatur dan muzaki melalui LAZ RYDHA, karena kebaikan para orang baik beliau bisa semangat melanjutkan hidup, semoga berkah dan banyak yang beli terlebih sebentar lagi akan menyambut Ramadan.
Jazakumullah khoiron orang baik, sudah bersamai perjuangan ibu Kurniati hinga saat ini, mereka menjadi berdaya karena zakat.
Yuk ibu, bapak, kakak sahabat dermawan kita bantu keluarga yatim, dhuafa dan mustahik lainnya bersama LAZ RYDHA - Rumah Yatim Dhuafa, karena zakat kita begitu berarti bagi mereka.
Alhamdulillah (27/3) LAZ RYDHA menyalurkan donasi sahabat ke Mushola dan Masjid di desa pesisir pantai Tangerang utara, yaitu Mushola Al-Mubarok yang berlokasi Desa Mauk Barat dan Masjid Ashabul Aiman di Desa Ketapang kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, penyaluran yang diberikan berupa cat dan berbagai alat kebersihan seperti kuas, sapu sawang, sapu biasa, cairan pembersih, ember dan pel.
Selain menyalurkan, tim relawan LAZ RYDHA juga berperan aktif bersama warga sekitar untuk membersihkan Mushola dan Masjid, InsyaAllah aksi kebaikan ini membawa keberkahan dan semangat beribadah menjelang suci Ramadhan.Jazakumullah Khoiron sahabat yang sudah bersedekah melalui program Senyum Masjid bersama LAZ RYDHA.
Ramadhan tinggal beberapa hari dan masih banyak Masjid/Mushola yang butuh aksi kebaikan kita, yuk kak kita bersama ikut aksi kebaikan ini dengan klik ZAKAT SEKARANG
Alhamdulillah kini perekonomian ibu padang sudah membaik, melalui bantuan modal dan tempat usaha menyeluruh dari LAZ RYDHA melalu program 'Gerak Dhuafa', sehingga Ibu Khasanah bisa berjualan kembali dan menghidupi keluarga tercinta.
Senang rasanya ketika bisa melihat ibu Khasanah bisa tersenyum bahagia karena bisa memulai usaha kembali.
MasyaAllah tabarakallah, ibu Khasanah sangat bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh para donatur dan muzaki melalui LAZ RYDHA, sehingga beliau bisa berjualan dan memulai usaha kembali.
Jazakumullah khoiron orang baik, sudah bersamai perjuangan ibu Khasanah hinga saat ini menjadi berdaya karena zakat.
Yuk ibu, bapak, kakak sahabat dermawan kita bantu keluarga yatim, dhuafa dan mustahik lainnya bersama LAZ RYDHA - Rumah Yatim Dhuafa, karena zakat kita begitu berarti bagi mereka.
bu Khasanah (59) Kini terhitung sudah 8 tahun menjadi orang tua tunggal dari 3 anak (yatim). Sebelum adanya pandemi Covid-19, ibu membuka usaha dagang kecil-kecilan seperti nasi uduk, ayam geprek dan jajanan ringan di sekitar kostan Kampus Bina Bangsa dan UNTIRTA, ibu lebih akrab disapa dengan Ibu Padang, karena masakan dan asalnya dari Padang.
Saat pandemi covid-19 melanda, kegiatan berjualan terpaksa tutup sebab memang tidak ada pembeli dan pemasukan atau pendapatan pun benar-benar tidak ada.
Ibu Padang tinggal bersama dengan anaknya yang paling tua di gubuk kecil di daerah Lebak Gempol, Kec. Cipocok Jaya, Kota. Serang dengan dinding kayu apa adanya dan atap berbahan terpal yang apabila hujan datang airnya sering merembes dan bocor. Mereka terpaksa tinggal di Gubuk, untuk membayar kontrakan tiap bulan pun tidak sanggup. Di rumahnya pun tak ada kabar mandi, sehingga ibu harus berjalan lagi cukup jauh hanya untuk menggunakan MCK warga.
Tak ada barang berharga di rumah ibu Padang, untuk tidur, ibu dan anaknya hanya menggunakan satu kasur lapuk yang tipis bersamaan, jika kasur terkena hujan harus saling bergantian dan berpepetan.
Untuk bertahan hidup hingga saat ini, ibu padang menunggu panggilan untuk membantu masak warga yang melaksanakan hajatan, tetapi hal ini tidak menentu bayangkan bagitu sulitnya kondisi ibu padang saat ini.
Pernah juga ibu ikut membantu berjualan dari pagi hingga larut malam hanya diberi upah Rp 25.000 tanpa tambahan untuk ongkos pulang-pergi dan sebungkus sayur matang, hanya karna kondisi dan situasi pula beberapa waktu tidak diberi uang hanya dibekali sebungkus sayur matang untuk dimakan di rumah.
Tak tahu bagaimana perasaan Ibu, dengan upah yang tak besar, pekerjaan yang tidak menentu, ibu masih harus bisa menyisihkan apa yang dipunya untuk makan sehari-hari dan kebutuhan anaknya.
Namun, Ibu padang merasa bersyukur masih bisa hidup diamanahi 3 anaknya,
Alhamdulillah, Ibu Padang adalah salah satu orang tua dari anak yatim yang saat ini menjadi penerimaan manfaat Bantuan Bea Study (B-BEST) dan dua lainnya sekolah dan pesantren dari LAZ RYDHA. karena tidak ada penghasilan, terpaksa setiap bulannya dana yang dikirimkan untuk biaya pendidikan anak-anaknya selalu dibagi kepada ibu untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari.
Sahabat Dermawan, Ibu Padang sudah mengajarkan kita tentang bertahan di tengah kesulitan. Sebagai bentuk apresiasi kita terhadap perjuangannya, yuk kita bantu sejahterakan beliau dan anak-anaknya dengan membangunkan warung makan dan tempat laundry untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan ketiga anaknya.
"Setiap hari ibu berdoa, Ya Allah pengen banget punya rumah sama tempat usaha kayak orang-orang” ucap Ibu Padang.
Melalui Program Gerak Dhuafa menjadi jembatan sahabat untuk membantu Ibu Padang agar bisa mencari nafkah dengan aman dan nyaman di rumahnya. Dengan begitu, InsyaAllah Ibu tidak perlu khawatir untuk kebutuhan hidup sehari-hari nantinya.
Sahabat bisa titipkan donasi terbaik untuk pembangunan Warung makan dan tempat laundry. Tak hanya untuk ibu padang, bantuan tersebut nantinya akan ditujukan juga kepada ribuan keluarga dhuafa (mustahik) lainnya yang memiliki kisah perjuangan serupa dengan Ibu Padang. dengan cara klik Zakat Sekarang.
Sahabat masih ingat Ibu Kurniati (40) seorang ibu pejuang keluarga untuk buah hati tercinta? kini beliau sedang belajar kembali dan meracik bumbu untuk kebutuhan usaha nanti, didalam hati beliau pasti terpanjat harapan semoga dengan ikhtiar ini tidak perlu hutang-hutang lagi, kebutuhan buah hati terpenuhi dan cukup untuk hidup.
Alhamdulillah beberapa perabotan dan untuk keperluan usaha sudah dibelanjakan dan siap dirumah ibu Kurniati, terdiri dari beberapa parabot dan kebutuhan jualan nantinya.
Hanya saja untuk gerobak dan modal usaha lainnya belum tersedia, sahabat mau bantu Ibu Kurniati bisa memulai usaha kan? Yuk hadirkan kebahagiaan terbaik untuk beliau, karena kepedulian kita sangat berarti, Yuk klik Zakat Sekarang!