Alami Gagal Ginjal Kronis, Aditya harus Cuci Darah Seumur Hidupnya
- Campaign
- Update Campaign
- Rincian Dana
Kisah
Namaku Aditya, umurku 15 tahun. Di usia yang masih sangat belia, aku menderita sindrom nefrotik. Sebelumnya, diusia 11 tahun aku juga sudah divonis menderita gagal ginjal stadium akhir dan harus melakukan cuci darah seumur hidupku.
Selama 4 tahun aku harus rutin cuci darah untuk memperpanjang umurku. Kondisi fisik pun sangat lemah, aku jadi rentan sakit. Aku banyak menghabiskan waktu dirumah sakit. Sehingga tidak ada waktu luang untuk aku bermain dengan teman-teman seusiaku.
Saat ini aku m....
Diagnosis
Gagal ginjal kronis (GGK) adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Gagal ginjal kronis disebut juga sebagai kerusakan ginjal dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah, dan urine atau tes pencitraan ginjal, yang dialami lebih dari tiga bulan.
Gagal ginjal kronis apabila tidak ditangai dapat menjadi gagal ginjal akhir (ESRD), yakni setelah terjadinya penumpukan limbah tubuh, cairan, dan elektrolit yang bisa membahayakan tubuh jika tanpa dilakukan penyaringan buatan (dialisis/cuci darah) atau transplantasi ginjal. GGK umumnya tidak menimbulkan gejala, sehingga membuat pengidap penyakit ini biasanya tidak menyadari gejalanya.
GGK stadium lanjut umumnya mengalami beberapa gejala, seperti sesak napas, mual, kelelahan, mengalami pembengkakan pergelangan kaki, kaki, atau tangan karena terjadi penumpukan cairan pada sirkulasi tubuh, sesak napas, serta munculnya darah dalam urine.
Pengobatan gagal ginjal kronis dapat dilakukan dengan transplantasi ginjal dan cuci darah. Selain itu pola hidup sehat bagi pengidapnya juga harus dijalani. Pengidap dapat rutin berolahraga dan juga menjaga pola makan sehari-hari.
Sindrom nefrotik adalah kerusakan pada ginjal yang menyebabkan kadar protein di dalam urine meningkat. Tingginya kadar protein tersebut disebabkan oleh kebocoran pada bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah (glomerulus).
Sindrom nefrotik merupakan salah satu jenis penyakit ginjal pada anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi yang menyerang sistem urinaria ini dapat diobati dengan mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter. Jika sindrom nefrotik terjadi akibat penyakit lain, seperti diabetes atau lupus, dokter juga akan mengobati kondisi penyebab sindrom nefrotik tersebut.
Gejala utama sindrom nefrotik adalah penumpukan cairan dalam tubuh atau edema. Edema terjadi akibat rendahnya protein dalam darah, sehingga menyebabkan cairan dari dalam pembuluh darah bocor keluar dan menumpuk di jaringan tubuh. Pada anak-anak, edema yang disebabkan sindrom nefrotik dapat diamati dari pembengkakan di wajah. Sedangkan pada orang dewasa, edema dapat diamati dari pembengkakan di tumit, yang diikuti pembengkakan di betis dan paha.
Sumber:
https://www.halodoc.com/kesehatan/gagal-ginjal-kronis
https://www.alodokter.com/sindrom-nefrotik