Sarah Ervinda bantu kesembuhan Karen
- Campaign
- Perkembangan
- Rincian Dana
Kisah
Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin peribahasa tersebut sesuai dengan kondisi kemalangan Karen. Anak yang lahir dengan down syndrome ini mengalami berbagai kesakitan lain yang menambah deritanya. Diawali dengan keluhan sesak dan diare, Karen dibawa ke
Parent Campaign
Menderita down syndrome dan gizi buruk, Karen memerlukan bantuanmu!
Diagnosis
Para Donatur (0)
Selama penggalangan dana berlangsung, kebutuhan susu untuk Karen diberikan secara bertahap setiap minggu. Saat ini donasi untuk Karen telah terkumpul, donasi pun sudah selesai diberikan. Berat badan Karen bertambah dan sudah tidak mengalami diare karena cocok dengan susu yang diminumnya. Namun, masih banyak pekerjaan rumah untuk orang tua Karen. Perjalanan untuk merawat buah hatinya itu masih panjang. Orang tua Karen sangat berterima kasih kepada para donatur yang telah membantu dan memohon doa agar kondisi Karen terus membaik.
Dokter yang merawat Karen menyarankan agar ia mengonsumsi susu dengan kandungan khusus agar anak usia 1 tahun ini tidak mengalami diare dan berat badannya tidak turun. Meskipun Karen tidak bisa mengejar perkembangan selayaknya anak normal pada umumnya, namun status gizi Karen dapat diperbaiki. Harga susu yang harus Karen konsumsi mencapai Rp 300.000 per kaleng. Orang tua Karen hanya karyawan biasa dengan penghasilan total tidak jauh dari upah minimum. Oleh karena itu, penggalangan dana dilakukan untuk Karen agar ia bisa membeli susu.
Sorang anak penderita down syndrome, Karen, mempunyai riwayat pneumonia, sebuah penyakit infeksi yang menyerang paru, sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak. Ia mengalami diare akibat susu yang dikonsumsi. Karen pun pernah mengalami syok hipovolemik akibat diarenya tersebut. Syok hipovolemik adalah kondisi darurat di mana jantung tidak mampu memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume darah yang kurang. Karen juga didiagnosis menderita laringomalasia tipe 1. Pasien dengan down syndrome dan laringomalasia tipe 1 seperti Karen tidak bisa makan dengan normal, melainkan harus minum menggunakan selang makan.