Mengalami gejala bronkopneumonia berkepanjangan, Asma membutuhkan uluran tanganmu!
- Campaign
- Perkembangan
- Rincian Dana
Kisah
"Awalnya asma sakit batuk pilek, di obatin pileknya hilang, saya pikir sudah sembuh... ternyata lendirnya itu nggak keluar dan menumpuk di paru-paru. Saya bingung makin lama asma makin sesak dan nafasnya berbunyi, akhirnya Asma saya bawa ke UGD dan disana Asma disuruh rawat (inap) dan harus di dalam ruangan khusus karena Asma didiagnosa terkena pneumonia berat. Asma juga kurang berat badannya, umur 6 bulan beratnya hanya 3,4 kg.. Dokter juga memberitahukan bahwa asma adalah bayi Down syndrome. J....
Diagnosis
BRONKOPNEUMONIA
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia, yaitu infeksi yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Bronkopneumonia dapat dipicu juga oleh beberapa faktor risiko, seperti usia seseorang, lingkungan, gaya hidup dan kondisi kesehatan tertentu.
Bronkopneumonia merupakan jenis pneumonia yang menimbulkan flek atau bercak pada kedua paru-paru Anda, termasuk juga saluran udara dan kantung udara. Seseorang yang menderita bronkopneumonia dapat merasakan kesulitan saat bernapas sebagai akibat dari terhalangnya saluran udara.
Gejala bronkopneumonia yang muncul bisa bersifat ringan atau parah, dan cenderung serupa dengan gejala bronkitis. Pemeriksaan Rontgen biasanya dianjurkan untuk membantu dokter membedakan kedua kondisi tersebut. Pengobatan bronkopneumonia sendiri tergantung pada penyebabnya. Pemberian antibiotik adalah salah satu cara mengobati bronkopneumonia akibat infeksi bakteri.
Faktor Risiko Bronkopneumonia yang Perlu Diwaspadai Bronkopneumonia seringnya disebabkan oleh bakteri. Bakteri-bakteri ini mampu menyebar dalam jarak dekat melalui percikan ludah saat penderita bersin atau batuk, yang kemudian terhirup oleh orang di sekitarnya. Inilah sebabnya lingkungan menjadi salah satu faktor risiko berkembangnya bronkopneumonia. Orang yang bekerja di rumah sakit, panti jompo, atau sering mengunjungi kedua tempat ini berisiko tertular bronkopneumonia.
Faktor-faktor risiko bronkopneumonia lainnya, termasuk:
- Usia Anak berusia di bawah dua tahun atau lansia (65 tahun ke atas) sama-sama berisiko menderita bronkopneumonia dan komplikasinya. Komplikasi dari bronkopneumonia, antara lain berupa abses di paru-paru, sepsis, dan gagal napas (acute respiratory distress syndrome).
- Kondisi medis lain yang diderita Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita HIV/AIDS, kanker, lupus, atau penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes, memiliki risiko yang tinggi terserang bronkopneumonia. Tanyakan kepada dokter Anda mengenai kondisi medis lain yang juga menjadi faktor risiko kondisi ini.
- Gaya hidup Kecanduan minum minuman beralkohol, merokok, dan asupan nutrisi yang tidak baik turut menjadi faktor risiko bronkopneumonia.
- Infeksi nosokomial Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang terjadi di lingkungan rumah sakit, ketika Anda sedang dirawat untuk gangguan kesehatan yang lain. Ketika Anda sedang sakit, tubuh akan mengalami kesulitan untuk mencegah terjadinya infeksi lain. Berkembangnya bronkopneumonia di rumah sakit juga bisa disebabkan oleh bakteri yang sudah kebal terhadap antibiotik .
Sumber: https://www.alodokter.com/mengenal-bronkopneumonia-dan-penyebab-yang-mendasarinya